KUALITAS PENDIDIKAN DI INDONESIA MASIH RENDAH
A.
Latar
Belakang
Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan dalam upaya
untuk mengembangkan pola pikir anak dan mengubah sikap atau perilaku menjadi
pribadi yang lebih matang baik dalam segi spiritual, kecerdasan, serta keterampilan.
Di Indonesia, Pendidikan merupakan suatu kewajiban bagi setiap warga negara
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri manusia menjadi pribadi yang
cakap, mandiri, dan berakhlak mulia. Sistem pendidikan yang diwajibkan berupa
wajib belajar 12 tahun. Dalam proses sistem pendidikan tersebut,
terdapat evaluasi untuk memantau proses perkembangan pendidikan. Upaya tersebut
dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional. Salah satu
bentuknya adalah Ujian Nasional (UN) baik di tingkat sekolah dasar maupun
sekolah menengah.
Namun, kenyataan yang dihadapi saat
ini adalah Indonesia belum mampu melaksanakan tugasnya dengan baik untuk
mencapai tujuan tersebut. Hal ini dikarenakan kualitas pendidikan di Indonesia
saat ini masih terbilang rendah dan tertinggal dengan bangsa lain. Dengan begitu,
kualitas pendidikan di Indonesia bisa dikategorikan sebagai permasalahan sosial
yang perlu ditemukan solusi-solusinya.
B.
Tujuan
Dengan pembuatan tulisan ini,
diharapkan kedepannya para generasi penerus bangsa berpikir kritis dan dapat
memberikan aspirasi guna memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia, dan juga
menyadari bahwa sistem pendidikan di Indonesia merupakan masalah sosial bersama
yang perlu dicari jalan keluarnya.
C.
Pembahasan
Indonesia memiliki kurang lebih 200
ribu sekolah, 45 juta murid, dan 2 juta guru. Tetapi sayangnya, negara ini merupakan
salah satu negara dengan performa pendidikan yang paling rendah. Menurut
Profesor Lant Pritchett, anak-anak di Indonesia tertinggal 128 tahun dalam hal
pendidikan dibandingkan dengan anak-anak di negara lain. Indonesia tertinggal
khususnya di bidang matematika, sains, dan membaca. Berdasarkan survei United
Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap
kualitas pendidikan di negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia
menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, berada
pada level 14 dari 14 negara berkembang. Hal ini dibuktikan dengan hasil Ujian
Kompetensi Guru nasional (UKG) yang menunjukkan bahwa peforma rata-rata guru di
Indonesia menempati nilai 53,02 yang masih dibawah dari nilai target. Data-data
tersebut di atas menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih
terbilang rendah. Dengan begitu, banyak dari pelajar yang memutuskan untuk mencari
alternatif lain, seperti mengikuti bimbingan belajar. Banyak dari mereka yang
lebih mengerti materi yang disampaikan oleh pembimbing dari pada yang diberikan
oleh guru di sekolah.
Tetapi cara tersebut bukanlah
solusi yang sempurna, dikarenakan untuk mengikuti program bimbingan belajar,
dibutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tidak semua pelajar berada di ekonomi yang
berkecukupan. Ini menjadi ironi bahwa untuk bisa dan mengerti, pelajar harus
mengeluarkan waktu dan biaya yang ekstra dari yang semestinya. Bahwa sekolah
hanya sekadar formalitas untuk memenuhi kewajiban belajar, sedangkan materi
yang mereka pahami berasal dari tempat bimbingan belajar atau belajar secara
otodidak.
Rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia disebabkan oleh beberapa aspek, yaitu :
1.
Kualitas pengajar yang belum memenuhi standar
Banyak dari guru yang salah dalam memberikan pengajaran
kepada muridnya. Para guru sering kali memaksakan kehendak bahwa pendidikan
hanya berfokus pada akademis saja. Padahal, untuk menjadi pribadi yang cerdas,
dibutuhkan keterampilan lain seperti kebutuhan, minat, dan bakat. Pendidikan
seharusnya memperhatikan kebutuhan anak, karena dari situ kita dapat lebih
mengetahui di bidang apa murid tersebut dapat menguasai.
2.
Kurikulum yang membebani daya pikir siswa
Kurikulum yang ada saat ini hanya memfokuskan pada
pengetahuan pemerintah saja, tidak memerhatikan unsur kebutuhan masyarakat. Mereka
terlalu fokus untuk merubah kualitas sumber daya manusia tetapi tidak menaruh
perhatian pada hal-hal kecil seperti cara pendekatan materi yang baik kepada
murid. Kurikulum juga terlalu fokus pada pendidikan di ibukota saja, padahal setiap
daerah daya belajar murid sangatlah berbeda. Para pelajar yang telah lulus
hanya pandai dalam mencari pekerjaan, bukan menciptakan lapangan pekerjaan.
Padahal, lapangan pekerjaan bisa menjadi terbatas jika tidak ada individu yang berinovasi
untuk menciptakan lapangan pekerjaan lain. Hal ini yang perlu diwaspadai dan
menjadi tugas bagi generasi penerus bangsa.
3.
Suasana
pembelajaran yang monoton
Di sekolah, sistem pembelajaran hanya menggunakan media
papan tulis dan projector untuk presentasi dan kegiatan pembelajaran dilakukan
mayoritas di dalam kelas. Hal ini dapat membuat pelajar menjadi jenuh untuk
belajar karena metode yang digunakan dalam pembelajaran sifatnya repetitif.
Meskipun kurikulum di Indonesia sudah diperbaharui dan di dalamnya sudah
terdapat metode pembelajaran yang lebih fleksibel, tetapi banyak dari guru-guru
yang belum menerima pengarahan dari pemerintah soal kegiatan pembelajaran,
sehingga metode yang ada pada kurikulum tersebut belum sepenuhnya dapat dijalani
oleh seluruh sekolah di Indonesia. Di negara lain, metode pembelajaran sangat
beragam dan dilakukan dengan cara yang kreatif sehingga pelajar pun mempunyai
semangat dan tergerak untuk memperoleh ilmu di sekolah.
Untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia tidaklah
mudah. Butuh proses secara bertahap dan waktu yang lama agar kualitas pendidikan
di Indonesia menjadi lebih baik dan semakin baik di tahun-tahun berikutnya.
Berikut di bawah ini adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan dalam proses
pendidikan :
·
Inovasi metode pembelajaran baru
Dengan memasuki era teknologi, inovasi-inovasi baru juga mulai
bermunculan. Sekarang sudah terdapat bimbingan belajar berbasis online dan
dengan biaya yang lebih ekonomis sehingga para pelajar memiliki akses yang
lebih luas dan tak terbatas. Meskipun solusi ini tidak bisa meratakan kualitas
pendidikan di semua daerah di Indonesia, tetapi dengan perlahan mampu
membangkitkan kualitas tersebut.
·
Pengarahan terhadap pengajar
Dengan lebih banyak dilakukannya seminar atau pengarahan
bagi para pengajar tentang sistem pendidikan yang baik dan pelatihan dalam metode
kegiatan pembelajaran yang tepat, kualitas pendidikan di Indonesia dapat meningkat
seiring waktu. Ini langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar karena para
pengajar berinteraksi langsung dengan murid
·
Memberikan fasilitas yang memadai dalam kegiatan
pembelajaran
Hal ini menjadi tugas pemerintah untuk menyediakan sarana
dan prasarana di sekolah saat proses belajar mengajar. Dengan bantuan dari
pemerintah, sekolah akan semakin memenuhi kriteria dalam tempat belajar yang
efektif dan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidika di Indonesia.
·
Kesadaran diri para pelajar
Para pelajar juga berperan penting dalam mengubah kualitas
pendidikan negara. Sebagai generasi penerus bangsa, sudah sepatutnya kita
berprikir kritis, tidak hanya mengandalkan dari sekolah maupun pengajar.
Sebagai pemuda kita juga harus berkemauan tinggi dalam menuntut ilmu. Belajar
secara otodidak juga dapat menambah kualitas diri. Jika para pelajar di Indonesia
mempunyai pemikiran seperti ini, maka kualitas pendidikan yang baik bukanlah
hal yang sulit untuk dicapai.
Kualitas pendidikan di Indonesia merupakan masalah sosial
yang cukup besar. Butuh andil dari berbagai pihak dari rakyat Indonesia agar dapat
mewujudkan perubahan yang cemerlang untuk masa depan. Kerjasama adalah kunci
utama dalam melakukan perubahan.
Sumber Referensi :
Comments
Post a Comment