TOLERANSI
BERAGAMA DI INDONESIA : CONTOH KASUS DAN ANALISIS
Toleransi
Toleransi secara Bahasa berasal dari kata “Tolerance” yang berarti membiarkan.
Dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai sifat atau sikap toleran, mendiamkan
membiarkan (KBBI).
Toleransi menurut istilah berarti menghargai, membiarkan
pendirian pendapat, kebiasaan atau kelakuan yang bertentangan dengan
pendiriannya sendiri. Contoh toleransi yaitu toleransi beragama, toleransi
budaya, toleransi ideology, dll.
Definisi Toleransi Dalam Beragama
Toleransi beragama memiliki arti membiarkan pemeluk agama untuk melaksanakan
ibadah mereka menurut ajaran dan ketentuan agama masing-masing yang diyakini
tanpa ada yang mengganggu atau memaksakan baik dari orang lain maupun dari
keluarganya sekalipun.
Adapun kaitannya dengan agama, pengertian toleransi beragama
adalah toleransi yang mencakup masalah - masalah keyakinan pada diri manusia
yang berhubungan dengan akidah atau yang berhubungan dengan ke-Tuhanan yang
diyakininya.
Menerapkan Sikap Toleransi Beragama
Melakukan sikap toleransi secara umum antara lain: menghargai
pendapat dan/atau pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita,lalu toleransi
beragama menghargai pemeluk agama lain untuk melalakukan dan melaksanakan
sesuai ajaran dan ketentuan agama masing masing . Contoh toleransi bergama
lainnya adalah :
1. Menghargai
perbedaan antar pemeluk agama.
2. Membiarkan
pemeluk agama lain untuk melaksanakan ibadah
3. Tidak mencampuri
urusan ibadah orang lain
4. Memberikan
ucapan atas hari perayaan umat agama lain
Berikut adalah manfaat dari toleransi antar umat beragama,
yaitu :
-
Dapat terhindar
dari upaya perpecahan antar umat beragama
-
Mempererat tali silanturrahmi
-
Pembangunan negara akan lebih terjamin dalam
pelalksanaannya
-
Memperkokoh keimanan
CONTOH
KASUS DAN ANALISIS
Di Tambraw Umat Kristen Panitia Lebaran, Umat Islam
Panitia Natal
TEMPO.CO,
Tambraw - Toleransi antar-umat beragama di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat,
telah menjadi budaya turun-temurun yang terus dilestarikan hingga saat ini dan
menjadi kekuatan dalam mempertahankan kebinekaan daerah tersebut.
Bupati
Kabupaten Tambrauw Gariel Asem mengatakan kerukunan dan toleransi tersebut
tercipta bukan karena desakan pemerintah atau aparat keamanan, tapi tumbuh dari
kebersamaan di tengah masyarakat dengan sendirinya.
Contoh
budaya toleransi yang masih terjalin harmonis di Kabupaten Tambrauw di
antaranya ketua dan panitia yang bertugas pada hari besar umat Islam adalah
umat Kristen. Begitu pula sebaliknya, dalam perayaan hari besar umat Kristen,
umat Islam di Tambraw yang bergerak sebagai panitia.
"Toleransi
ini telah membudaya hingga saat ini. Karena itu, hingga hari ini, masyarakat
Kabupaten Tambrauw tetap hidup rukun, tidak pernah terprovokasi dengan berbagai
isu yang berkembang ataupun aksi-aksi yang hendak memecah-belah persatuan.
Sehingga saya sebut ini kekuatan kami," ujar Gariel, Selasa, 27 Juni 2017.
Gariel
menuturkan, pada 2014 lalu, pemerintah daerah mengalokasikan dana Rp 1,5 miliar
untuk renovasi masjid tua yang dibangun secara swadaya sejak Tambrauw masih
berstatus distrik/kecamatan. Masjid itu, kata dia, dibangun secara swadaya atas
kerja sama umat Gereja Kristen Injili (GKI) dan muslim di Tambrauw saat itu.
"Saat
masih distrik, masjid di Sausapor, Kabupaten Tambrauw ini, didirikan dengan
swadaya oleh umat Kristen yang menyediakan material dan bahan untuk membantu
pembangunannya. Karena sudah sangat tua, maka pada 2014 lalu saya alokasikan Rp
1,5 miliar untuk renovasi dan saat ini sudah berdiri megah serta digunakan umat
Islam hingga saat ini," katanya.
Bupati
dua periode yang baru dilantik Mei lalu ini mengaku akan melanjutkan program
pembangunan yang masih tertunda, yaitu infrastruktur jalan, jembatan, dan
fasilitas perumahan bagi aparatur sipil negara. Bahkan fasilitas pendidikan dan
kesehatan juga menjadi prioritas dalam agenda kerja lima tahun ke depan.
"Masih
ada pekerjaan rumah yang belum saya selesaikan di periode pertama. Sehingga
pada periode kedua ini, atas kepercayaan masyarakat Tambrauw, saya pastikan
semua infrastruktur, fasilitas pendidikan, dan kesehatan menjadi prioritas
menuju Kabupaten Tambrauw yang aman, mandiri, dan sejahtera," ucapnya.
Tentu saja nilai-nilai toleransi yang membumi di Kabupaten Tambraw terus
dikedepankan.
HANS
ARNOLD
Pendapat Saya
Dari
artikel di atas, terbukti bahwa toleransi beragama di Indonesia masih ada
bahkan di wilayah yang rawan terjadinya SARA sekalipun. Ini merupakan bukti
nyata yang seharusnya menjadi contoh di wilayah ibukota maupun kota-kota besar
lainnya bahwa toleransi antar umat beragama merupakan suatu kejadian yang indah
dan membuat hati tentram. Tidak peduli dari latar belakang maupun perdebatan
mengenai aturan hingga panjang lebar karena jika kita mempunyai niat untuk
berbuat kebaikan, maka tidak ada larangan untuk itu. Saya percaya agama manapun
tidak mengajarkan kekerasan maupun permusuhan. Untuk itu, mulailah tanamkan
sikap toleransi dan hidup rukun antar sesama agar kehidupan menjadi lebih
tenang.
Sumber
referensi :
Comments
Post a Comment